Berita Blog Terbaru Hari Ini

ads

9/20/2016

Manipulasi Arab Saudi Terhadap Hak-hak Jamaah Haji

Kejadian manipulasi Arab Saudi terhadap hak-hak para jama’ah haji tampaknya terus berlanjut setiap tahun dengan cara-cara terbaru mereka. Veterans today, pada hari Selasa (13/09) lalu menuliskan laporan yg menguatkan klaim ini.

Menurut Veterans Today, telah bertahun-tahun Arab Saudi mempersulit para jama’ah haji asal Irak utk bisa mendapatkan visa agar bisa memasuki negara itu guna melaksanakan ibadah haji, namun tahun ini masalah utk jama’ah haji Irak benar-benar memasuki dimensi baru yg mencengangkan. ]

Semenjak sampai di bandara Madinah, para jama’ah haji asal Irak ini sudah dibully dengan dipermalukan di depan mata para jama’ah haji asal negara lain dengan terus menerus digeledah. Juga tiga pemimpin karavan Irak ditahan hanya karena membawa buku yg berisi tuntunan pelaksanaan ibadah haji.


Cerita ini tidak berakhir di sini. Berbagai laporan menunjukkan bahwa pasukan penyelidikan Saudi, tiba-tiba menggerebek hotel yg dihuni para jama’ah haji asal Irak di hari Idul Adha, Senin (12/09), kemudian menangkap seorang peziarah bernama Haji Mohammad Hasan Ramzan tanpa alasan yang jelas. Pria ini mengidap penyakit jantung. Kedutaan dan organisasi resmi Irak lainnya belum bisa menemukan keberadaanya sejauh ini. 

Veterans Today menyebut jamaah haji dari Irak sudah sejak lama ditekan dan dipermalukan di depan mata peziarah dari negara lain begitu mereka sampai di Arab Saudi. Perilaku yg paling ekstrim terhadap warga Irak terjadi di tahun 2006. Sebagian jama’ah haji itu berasal dari Al-Hasa dan Al-Qatif. ketika kafilah Irak tiba, mereka selama berjam-jam terus digeledah dan dihina oleh pasukan keamanan Saudi.

Menurut juru bicara badan senior Haji Irak, pada tahun 2007, empat dari peziarah dari ribuan warga Irak yg ditahan di perbatasan dan dicegah memasuki Arab Saudi utk melaksanakan ritual haji mereka, tewas karena kedinginan, kelaparan, dan kehausan yg ekstrim

Dan pejabat Saudi yg berlepas tangan, mengumumkan bahwa para peziarah Irak itu tidak mempunyai dokumen resmi sementara Saudi sendiri sepenuhnya menyadari kepalsuan dari pernyataannya. Pada saat itu, pemerintah Irak menyuarakan keluhan tentang tindakan ini tetapi tidak menerima respon langsung dari kerajaan.

Pelanggaran-pelanggaran ini terus terlihat dalam bentuk-bentuk baru, mengundang keprihatinan bagi para peziarah tidak hanya dari Irak tetapi juga dari semua negara-negara lain. (ARN)

Share:

0 comments:

Posting Komentar