Berita Blog Terbaru Hari Ini

ads

12/31/2016

Komandan Komunis Pembenci Umat Islam " Anatoli " Dapatkan Hidayah dan Kini Jadi Seorang Mu'adzin

Anatoli lahir di kota Baku negara Azerbaijan.Ia seorang yg sangat benci kepada kaum muslimin.Ia salah seorang komandan tentara komunis Rusia yg memerangi umat Islam di Afghanistan dan telah ba-nyak kaum muslimin yg terbunuh di tangannya.

Ia tidak percaya kepada agama manapun.Ia adalah seorang penganut ideologi komunis yg militan dan sangat fanatik melawan Islam.Kebenciannya akan terlihat walau hanya dengan melihat seorang muslim.Ia tidak pernah mencari sebuah keyakinan dan tidak pernah ragu dengan pemikirannya hingga ia di pindahkan ke daerah Jalalabad sebagai komandan angkatan perang Rusia.Ia bercerita :

http://rahmiusi.blogspot.com/2016/12/komandan-komunis-pembenci-umat-islam.html

“Tujuan kedatanganku ke tempat ini adalah utk membasmi kekuatan mujahidin muslim.Aku memperlakukan keluarga mereka dengan kasar.Aku berusaha utk membunuh mereka dengan berbagai senjata modern
dan alat-alat canggih lainnya.Kami bombardir mereka dari darat dan udara.Tetapi aneh, mereka yg tidak mempunyai senjata kecuali bedil yg tidak dapat dipakai utk berburu rusa itu dapat membuat tentaraku kocar-kacir.

Keraguan mulai menggelayuti diriku.Aku perintahkan salah seorang tentaraku utk memanggil beberapa keluarga yg bisa berbahasa Rusia.Kemudian mereka mengajakku utk memeluk Islam.Seketika opiniku tentang Islam berubah.

Aku sudah mempelajari semua agama dan akhirnya aku membuat ketetapan yg ditentang oleh semua sebagian temanku yaitu menyatakan keislamanku.Namun ini sudah menjadi keputusanku dan aku tetap teguh walau mereka berusaha utk meyakinkan aku agar memilih selain Islam.
Baca Juga: Lebih aman mana?lensa kotak atau kacamata.
Aku mengajak keluargaku.Sehingga aku,istriku dan semua anak-anakku memeluk Islam. Aku membuat keputusan utk menyeru ke jalan Allah dan akhirnya aku menjadi seorang muadzin. Semoga Allah mengampuni dosaku dan mem-buka pintu taubat untukku. ”
Share:

0 comments:

Posting Komentar